Florian Bienhaus and Abubaker Haddud
Pendahuluan
Lingkungan bisnis yang berkembang pesat dan competitive pressure yang meningkat, mendorong perusahaan harus berinovasi untuk bertahan di kompetisi pasar. Industri mulai di-digitalisasi, termasuk jaringan rantai pasok yang mulai digerakkan oleh IoT, Big Data, dan AI untuk meningkatkan efektivitas proses. Salah satunya adalah pada pengadaan / procurement yang merupakan salah satu aktivitas dalam rantai pasok yang mendukung proses value creation.
Studi Literatur
Digitalisasi Supply Chain Management
Menurut IBM, Supply Chain Management terdiri dari tiga pendorong berbasis teknologi
- Instrumented, proses diautomasi (RFID, GPS, dll) dan digerakkan oleh AI dan Big Data
- Interconnected, terhubung secara real tile dengan internal untuk meningkatkan kolaborasi
- Intelligent, penggunaan simulasi untuk mencari skenario yang paling efektif dna efisien
Digitalisasi Procurement dan Faktor Penting dalam e-Procurement
Dahulu, komunikasi antara buyer dan supplier adalah ‘one-to-one.’ Proses pengadaan dapat memengaruhi pengeluaran perusahaan sampai 80 persen, sehingga memerlukan inovasi dan pengembangan, salah satunya dengan digitalisasi. Dengan adanya teknologi, tercipta platform digital yang dapat diakses, dibagikan, dan diproses secara transparan dan real-time, sehingga tercipta komunikasi ‘many-to-many’ antara buyer dan supplier. Contoh teknologi yang dapat membantu proses pengadaan adalah RFID, sensor, jaringan,
dan cloud.
- Keamanan, mengurangi potensi risiko cyber crime terhadap perusahaan yang berkaitan dengan sejumlah arus informasi virtual dan transaksi otomatis.
- Kepercayaan, adalah faktor yang didasarkan pada interaksi antara kedua belah pihak serta pengaruh eksternal faktor kepercayaan harus dipertahankan secara bersama untuk menciptakan win-win solution
Kesimpulan
- Penggunaan teknologi memiliki pengaruh tinggi terhadap keberhasilan atau kegagalan organisasi di masa depan.
- Organisasi harus melakukan transformasi digital sesegera mungkin
- Digitalisasi dalam procurement memiliki dampak positif dan organisasi harus menyelaraskan prosedur dan prosesnya ke arah strategi digital.
- Fungsi pengadaan harus siap untuk membangun kapasitas dan kemampuan yang diperlukan
- Procurement mempunyai peran baru dalam SCM sebagai strategic network node
- Transformasi digital memerlukan reengineering terhadap tugas, peran, dan tanggung jawab semua pihak dalam supply chain untuk mempercepat transaksi dan proses